Assalamualaikum,

Bagaimana kabarnya teman-teman, semoga tetap sehat dan dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ya.

Hari ini kita akan belajar bersama seputar struktur untuk rumah tinggal 2 lantai.

Ada beberapa pertanyaan yang masuk di DM saya, menanyakan berbagai hal. Salah satunya ialah berapakah sebenarnya mutu beton yang ideal untuk rumah tinggal 2 lantai.

Banyak diantara orang yang ingin membangun rumahnya bingung harus menggunakan mutu beton berapa untuk rumah tinggal mereka.

Kenapa bisa seperti itu? Ada beberapa alasan yang mendasarinya.

Pertama

Mereka takut jika mutu beton yang mereka pilih ternyata rendah, dan beresiko besar terhadap kerusakan bahkan kegagalan struktur rumah mereka

Kedua

Sebaliknya, mereka takut ketika memilih mutu beton yang tinggi, cost atau biaya yang dikeluarkan menjadi banyak, sehingga mereka harus memutar otak agar planning pembangunan berjalan dengan lancar.

Bisa jadi dengan mengakali satu dua elemen tidak dipasang terlebih dahulu, menunggu uangnya cukup baru dilanjutkan.

Disini, sebelum kita menuju pembahasan mutu beton, penting kiranya bagi kita untuk mengetahui beberapa kejadian yang terjadi seputar mutu beton ini.

Pertama

Jika kita menyerahkan ke tukang sepenuhnya (jika tanpa grand desain), maka bisa jadi kita merasa tenang, karena mereka sudah berpengalaman membangun rumah tinggal selama bertahun-tahun.

Namun jangan salah, ada juga yang berkonsultasi ke saya, kenapa?

Karena tukangnya baru memiliki pengalaman, atau bisa dikatakan pengalamannya masih sedikit.

Dan yang lebih ekstrem lagi, bahkan ada yang belum berpengalaman.

Maka tentu pemilik rumah menjadi was-was, takut jika bangunannya nanti bisa rusak dan roboh.

Sehingga diputuskan untuk berkonsultasi, dan ternyata ditemukan dilapangan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.

Kedua

Sebagai pemilik, tentunya ingin mengetahui setiap detail bangunan yang ia bangun. Sehingga ia memiliki riwayat rumah tersebut.

Ketika hendak menjualnya, maka dengan mudah menjelaskan kepada pembeli kelebihan rumah yang ia tempati.

Maka pemilik rumah pasti membayar seorang arsitek dan sipil untuk merancang bangunannya dengan sempurna.

Tak terkecuali, pasti akan menanyakan kepada seorang perencana sipil, mengenai mutu beton yang cocok untuk rumah tinggal tersebut.

Sesuai dengan keahliannya, maka perencana sipil akan memberikan saran yang terbaik sesuai dengan kebutuhan bangunan yang hendak didirikan.

Tapi ingat, beda perencana, beda saran. Karena masing-masing memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda. Jadi tidak bisa dibandingkan. Intinya, mereka ingin bangunan yang dibangun nanti dapat bertahan lama.

Ada beberapa mutu beton yang bisa teman-teman gunakan kekita mendesain rumah tinggal 2 lantai nantinya. Yaitu K-225, K-250, dan ada yang berpendapat K-275.

Apa sih maksudnya K-225, K-250 dan K-275.

Jika teman-teman mengatakan itu kepada konsultan struktur ataupun pelaksana lapangan, pasti mereka paham. Bahkan, beberapa arsitek juga paham akan hal ini.

Nah, yang perlu teman-teman ketahui.

Mutu beton sering penyebutan K-…

Maksudnya ialah huruf K itu menandakan bahwasanya nanti beda uji di lab berbentuk kubus. Dan setelah dilakukan pengetesan akan muncul angka yang menandakan kuat tekan beton tersebut.

Contoh ya. K-250

Maka secara sederhana, nanti benda ujinya berbentuk kubus, dan hasil uji labnya akan tertera angka berkisar 250, tidak pas memang, namun mendekati atau lebih sedikit.

Angka 250 ini menandakan bahwa beton itu mampu menahan beban per m2 mencapai 250 Kg. Besar banget ya.

Saya sederhanakan lagi,

Jika teman-teman melihat keramik di rumah teman-teman. Maka coba lihat keramik tersebut.

Kita misalkan keramik rumah teman-teman 50×50 ya, maka 1 m2 terdapat 4 buah keramik. Yang dimana luasan tersebut (4 buah keramik) mampu menahan beban hingga 250 Kg. atau setara dengan 3 orang dengan berat sekitar 83 Kg berkumpul disitu.

Bagaimana, sekarang mudah bukan mengilustrasikannya.

Catatan:

Kalau saya pribadi, maksimal mutu beton yang ideal untuk rumah tinggal 2 lantai ialah K-250. Kalau K-275 saya rasa terlalu boros. Karena mengingat jumlah orang yang tinggal dan perabotan yang digunakan. Insya Allah tidak mencapai angka 250 Kg per m2.

Kalaupun rumah mewah, saya akan lebih menggunakan perbandingan tulangan, sehingga tidak perlu menggunakan mutu beton diatas K-250.

Tapi sekali lagi, jika diluar sana teman-teman menjumpai seorang konsultan struktur menggunakan mutu K-275, tidak perlu dibandingkan dengan yang lain. Mungkin mereka memiliki perhitungan sendiri. Paham kan,

Saling memahami itu indah, tanpa perlu memaksakan ego masing-masing.

Sekian info atau tips yang bisa saya berikan. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum